BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Globalisasi
merupakan pintu gerbang menuju modernisasi dalam segala kehidupan, termasuk
dalam lingkup perusahaan, khususnya manajemen. Globalisasi membawa berbagai
dampak positif dan negative bagi perusahaan.
Dewasa ini, banyak dampak positif
yang dapat kita temukan dari adanya globalisasi, salah satunya adalah suatu
perusahaan dapat dengan mudah memasuki pasar global untuk bersaing dengan
perusahaan lain, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Namun untuk memasuki pasar global
diperlukan pengetahuan dan kemampuan yang cukup. Seorang manajer harus mampu
melihat kondisi dan mengambil keputusan yang tepat agar perusahaan yang
ditanganinya dapat berhasil dalam pasar global.
Sebelum memasuki global, kita harus
mengubah sudut pandang kita menjadi sudut pandang global, kita juga harus memahami lingkungan global, serta
mengetahui cara mengelola lingkungan global.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Memahami
Perspektif Global
2. Memahami
Lingkungan Global
3. Berbisnis
Secara Global
4. Menjalankan
Menejemen Di Lingkungan Global
BAB II
MENGELOLA DALAM LINGKUNGAN GLOBAL
A.
Memahami
Perspektif Global
Di
era globalisasi, tidak sedikit orang yang sudah mampu menggunakan lebih dari
satu atau dua bahasa yang ada di dunia. Menguasai bahasa Inggris yang menjadi
salah satu bahasa yang di pakai secara Internasional merupakan suatu tuntutan
bagi pelaku bisnis global. Bahkan, kebanyakan penduduk di negara maju seperti
Singapura, bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa sehari-hari setelah bahasa
ibu di Negara mereka. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
berbahasa Internasional merupakan suatu hal yang sangat penting bagi para
pelaku bisnis secara global. Para pelaku bisnis yang mahir menggunakan bahasa
Internasional akan lebih bisa mengetahui perkembangan bisnis secara global jika
dibandingkan dengan para pelaku bisnis yang tidak bisa menggunakan bahasa
Internasioanl. Sebab dalam persaingan yang bisnis secara global, bahasa yang
digunakan bukan hanya bahasa ibu tempat dimana kita berada. Dalam persaingan
bisnis secara internasional tentu juga akan menggunakan bahasa Internasional.
Jika kita ikut sebagai pelaku bisnis secara Internasional namun kita tidak
mempu menggunakan bahasa secara Internasioanal, maka kita akan mengalami
kekalahan dalam berbisnis jika para pesaing kita lebih mahir dalam menggunakan
bahasa Internasional. Dengan demikian, kemampuan berbahasa Internasional
merupakan hal utama yang harus dikuasai oleh para pelaku bisnis global.
Pendidikan
dalam mempelajari bahasa yang dipakai secara Internasional telah dilakukan oleh
setiap negara. Tujuannya tidak lain adalah agar tidak tertinggal dengan negara
lain yang sebagian besar penduduknya menjadikan bahasa Internasional sebagai
bahasa sehari-hari. Pembelajaran menggunakan bahasa Internasional sudah
ditamankan sejak dini oleh negara berbagai negara. Termasuk negara kita,
Indonesia. Bahasa Inggris yang merupakan salah satu bahasa yang di gunakan
secara Internasional menjadi bahasa yang paling banyak dipelajari oleh setiap
negara yang ada didunia. Selain bahasa Inggris, juga terdapat bahasa lain yang
digunakan secara Internasional, seperti bahasa Arab. Sudah banyak bahasa yang
digunakan secara Internasional yang diambil dari berbagai negara. Apalagi dalam
berbisnis, untuk mengetahui bagaimana perkembangan pasar secara global
diperlukan banyak bahasa yang digunakan oleh banyak negara. Tentu para
pelaku bisnis juga harus bisa menguasai semua banyak bahasa yang digunakan
tersebut. Disini kita bisa mengetahui seberapa pentingnya kemampuan berbahasa
Internasional oleh para pelaku bisnis global.
Dalam
berbisnis secara global, tentunya kita tidak hanya menguasai satu atau dua ilmu
yang dibutuhkan. Kita haruslah mampu menguasai lebih banyak ilmu dalam
berbisnis secara global. Tentu juga kita tidak boleh terpaku hanya pada salah
satu pandangan mengenai cara berbisnis secara global. Kita haruslah terbuka
dengan dunia luar dan mau menerima masukan-masukan yang sifatnya membangun.
Terdapat banyak pandangan yang haruslah kita terima dalam menjalankan bisnis
secara global.
Monolingualisme
adalah salah satu tanda sebuah negara mengalami parokialisme. Parokialisme
adalah menilai dunia hanya dengan penglihatan dan perspektifnya sendiri. Orang
yang berpandangan parokialisme tidak mau mengerti dengan orang lain yang
mempunyai pandangan dan cara yang berbeda dengan dirinya. Mereka mempunyai
prinsip “yang ada pada kami lebih baik dari yang ada pada mereka”. Mereka
terkesan kaku dan tidak mau mngerti dengan kemampuan orang lain yang tidak bisa
seperi mereka. Namun, bagi para pelaku bisnis tidak perlu kawatir dengan adanya
pandangan ini, masih ada tiga pandangan yang lain untuk menjalankan bisnis
anda.
Pertama,
pandangan etnosentris, adalah keyakinan parokialisme bahwa pendekatan dan
praktik kerja terbaik adalah yang dimiliki negara asal atau sendiri (home
ciuntry/negara dimana kantor-kantor utama milik perusahaan berada). Para
manajer yang mempunyai pandangan etnosentris berpendapat bahwa para pekerja
yang berasal dari negaranya lebih baik dan lebih kompeten dalam melakukan
pekerjaannya jika dibandingkan dengan para pekerja dari negara lain. Mereka
tidak mau menaruh kepercayaan penting pada para pekerja yang berasal dari
negara lain.
Kedua,
pandangan polisentris, memandang bahwa para karyawan dinegara tuan rumah atau host country (negara
lain dimana organisasi menjalankan bisnis). Cara pandang ini memang agak
terbuka dengan mempersilahkan para pekerja dari negera dimana tempat perusahaan
beroprasi untuk menjadi orang kepercayaan. Mereka berkeyakinan bahwa para
pekerja tuan rumah lebih memahami situasi dan kondisi lingkungan dimana
perusahaan berada.
Dan
pandangan yang terakhir yang mungkin dimiliki oleh para manajer sebuah
organisasi adalah pandangan geosentris, sebuah pandangan yang berorientasi-dunia yang berfokus untuk menggunakan pendekatan dan
orang terbaik dari seluruh dunia. Para manajer yang berpandangan geosentris
akan berfikir bahwa untuk menjadi sebuah organisasi yang baik dan unggul, maka
dalam merekrut pegawai haruslah tidak pandang dari mana negara asal para
pekerja tersebut atau apa golongan pekerja tersebut, malainkan yang diutamakan
adalah kualitasnya dalam bekerja. Para pekeraja adalah orang-orang terbaik yang
berasal dari seluruh seantero dunia. Inilah tipe pendekatan yang dibutuhkan
oleh para manajer yang menginginkan perusahaannya sukses dalam lingkungan
global.
B.
Memahami
Lingkungan Global
Perdagangan
secara global merupakan salah satu bentuk nyata yang ada pada lingkungan
global, yang kalau kita ingat dalam pelajaran sejarah, bukanlah merupakan hal
yang baru. Ada banyak negara dan organisasi yang yang telah berdagang selama
berabad-abad. Perdagangan secara global ini berlanjut hingga sekarang.
Seperti yang telah kitaketahui bersama, banyak para negara atau oraganisasi
melakukan berbagai persekutuan dan perjanjian untuk melakukan perdagangan
secara global yang dinegosiasikan sesuai dengan kewenangan World Trade
Organization.
Kompetisi
secara global dahulu dipandang sebagai perseturuan antarnegara seperti AS
versus Jepang, Prancis versus Jerman, Meksiko versus Kanada, dan lain
sebagainya. Namun untuk saat ini, kompetisis global di bentuk untuk membentuk
perjanjian persekutuan secara regional oleh negara-negara yang menginginkan
kemajuan kemudian membentuk perjanjian-perjanjian perdagangan regional seperti
Uni Eropa (European Union-UE), North American Free Trade Agreement (NAFTA),
Association of South Asia Nations (ASEAN), dan lain-lain. Pada pembahasan ini
akan dibahas satu-persatu mengenai kelompok dagang tersebut.
a. Uni
Eropa
Uni
Eropa atau Europa Union (UE) adalah persekutaun ekonomi dan politik dari 27
negara demokraris di Eropa. Tiga negara (Kroasia, Masedonia dan
Turki) telah mendaftarkan diri untuk menjadi anggota
baru. Ketika 12 anggota awal membentuk EU di tahun 1992, motivasi utamanya
adalah memantapkan kembali posisi ekonomi wilayah ini terhadap Amerika Serikat
dan Jepang.
b. North American Free Trade Agreement dan
Perjanjian-Perjanjian lainnya di Wilayah Amerika Latin.
North
Amrican Free Trade Agreement (NAFTA) di sepakati oleh pemerintah negara
Meksiko, Kanada dan Amerika Serikat pada tahun 1992. Kelompok dagang ini
menjadi kelompok dagang yang menyebar luas ke seluruh dunia. Bahkan sampai
dengan tahun 2008 NAFTA masih menjadi blok dagang terbesar di dunia dalam
ukuran GDP gabungan dari para anggotanya. Seperti yang telah kita ketahui,
anggota NAFTA menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Seperti
Amerika Serikat yang hingga saat ini masih menguasai di perdagangan dunia walau
pada akhir-akhir ini mulai tergeser oleh Cina, namun kita juga tidak bisa
meniadakan keberadaan negara adidaya tersebut. Negara-negara Amerika Latin
lainnya akhirnya turut bergerak membentuk blog perdagangan bebas untuk
mengimbangi keberadaan NAFTA yang di anggap mulai menghilangkan pengaruh bagi
masing-masing negara yang menjadi dampak dari adanya NAFTA tersebut.
c. Association
of South East Asian Nation (ASEN)
ASEAN
adalah aliansi perdagangan dari 10 negara di Asia Tenggara. Wilayah ASEAN
meliputi 566 juta dan GDP gabungan sebesar 737 miliar dolar. Keberadaan ASEAN
saat ini semaikn di akui dengan kemajuan perekonomiannya yang di yakini akan
dapat mengimbangi atau bahkan menyaingi pengaruh EU atau NAFTA di kancah
perekonomian global.
d. Aliansi-aliansi
Dagang lain
Di
negara-negara yang ada di dunia ini, terdapat beberapa bagian yang juga membuat
aliansi dagang. Selain bagian pada negara-negara yang telah di bahas di awal,
juga masih terdapat aliansi dagang lain. Seperti halnya Uni Afrika
(African Union-AU), South Asian Asspciation For Regional Cooperation (SAARC)
yang berada di wilayah Asia Selatan dan lain sebagainya. Dalam melakukan
perdagangan secara internasioanal, kadang kala terjadi hal-hal atau perilaku
yang tidak profesional. Terdapat kemungkinan akan terjadinya sebuah
kecurangan-kecurangan antara negara yang terlibat dalam perdagangan global
tersebut. Dengan demikian, kiranya perlu untuk membentuk lembaga yang secara hukum
ditaati oleh semua negara yang terlibat dan kemudian bisa memberikan peraturan
yang dapat menertibkan jalannya proses perdagangan. Dalam hal ini, oraganisasi
yang bernama World Trade Organization (WTO) didirikan untuk mengatasi masalah
tersebut. Tujuan WTO adalah menolong negara-negara untuk menjalankan
perdagangan melalui sebuah sistem aturan dagang. Meskipun banyak mendapat
protes dan kritikan, lembaga ini tetap berdiri hingga saat ini.
C.
Berbisnis
Secara Global
Dalam
berbisnis, ada hal yang menjadi tujuan dari semua organisasi atau perusahaan.
Pada umumnya, semua mengharapkan sebuah kesuksesan dalam menjalankan setiap
bisnis yang dijalankan. Bahkan, setelah berhasil mengembangkan bisnis di
wilayah regional, akan tetap melanjutkan bisnis tersebut ke arah global. Inilah
yang akan menjadi pembahasan utama pada materi berbisnis secara global. Dalam
menjalankan bisnis secara global, terdapat beberapa pendekatan yang dapat di
terima secara umum, banyak memakai istilah yang di pakai
diantaranya: multi nasioanal, multi domestik,
global dan transnasional. Perusahaan multi nasional (multi
national corporation -MNC) adalah istilah umum yang mencakup semua tipe
perusahaan internasional yang menjalankan perusahaan di banyak negara. Kemudian
perusahaan multidomestik (multi domestic cooperation) adalah perusahaan
internasional yang menjalankan desentralisasi manajemen dan keputusan-keputusan
lainnya ke negara lokal. Dan perusahaan global (global company) adalah
perusahaan internasional yang mensentralisasikan manajemen dan keputusan
keputusan di negara lokal. Sedangkan perusahaan trannasional adalah perusahaan
internasional yang mengeliminasi halangan geografis artifisial.
D.
Menjalankan
Manajemen di Lingkungan Global
Hal-hal yang
harus dipahami Dalam mengelola perusahaan di lingkungan global terdapat
lingkungan yang harus dipahami oleh para manajer global.
·
Lingkngan Politik Dan Hukum
Lingkungan
politik dan hukum di suatu negara berpengaruh terhadap perekonomian negara
tersebut. Karena lingkungan politik dan hukum yang stabil di suatu negara akan
mengundang para investor untuk masuk dan menanamkan modal atau berinvestasi di
negara tersebut. Contohnya Amerika, dengan sistem politik yang tengah anjlok
saat ini, investasi ekonomi di negara tersebut pun menurun. Berbeda dengan Indonesia,
Indonesia yang memiliki sistem politik dan hukum yang kurang stabil membuat
para investor ragu – ragu dan berpikir panjang untuk menanamkan modal di
Indonesia. Setiap Pemilu, pemilihan umum, kebijakan politik di Indonesia pun
mempengaruhi segala sektor bidang termasuk juga perekonomian. Dan sistem
pertahanan atau hukum di Indonesia kurang sehingga para investor takut bila
perusahaan yang didirikan menjadi tidak aman dan akan rugi bila terjadi suatu
kerusuhan ataupun perampokan.
·
Lingkungan Ekonomi
Lingkungan
Ekonomi harus sangat diperhatikan oleh seorang manajer. Seorang manajer harus
mengetahui sistem perekonomian di negara tersebut apakah Sistem Ekonomi Komando
atau Sistem Ekonomi Liberal. Sehingga manajer tahu apa yang akan dilakukan
dengan sistem ekonomi tersebut. Selain mengetahui sistem ekonomi di negara
tersebut, seorang manajer juga harus mengetahui tingkat pertukaran mata uang,
tingkat inflasi, dan beragam kebijakan pajak sehingga bisa menekan biaya atau
pengeluaran dari perusahaan.
·
Lingkungan Budaya
Seorang
manajer harus mengetahui lingkungan budaya yang mereka hadapi. Lingkungan
budaya di setiap negara berbeda – beda, seperti contohnya Meksiko yang memiliki
kebiasan membuat suatu pesta bulanan di sekitar tempat parkir untuk semua
karyawan dan keluarga para karyawan. Namun seorang manajer menganggap hal itu
merupakan sesuatu yang menbuang-buang waktu dan uang. Hal itu membuat para
pekerja di Meksiko berpikir bahwa perusahaan sudah tidak memikirkan keluarga
mereka lagi. Dan akhirnya perusahaan membuat pesta tersebut kembali setelah
ditiadakan. Dan hal itu membuat jumlah produktivitas dan moral pekerja
meningkat.
Dari contoh tersebut, maka seorang manajer harus mengetahui budaya kerja di
suatu negara sehingga bisa meningkatkan produktivitas di perusahaan tersebut.
·
Manajemen Global Dalam Dunia Masa Kini
Seperti banyak organisasi,
setelah serangan teroris pada tanggal 11 September 2001, Boeing Co., perusahaan
pesawat udara yang berpusat di Chicago merumahkan ribuan pekerjanya karena
pesanan dari peIanggan menjadi tidak tetap. Kemudian seiring dengan meningkatnya
kembali pesanan pesawat, boeing memutuskan bahwa dibanding mempekerjakan
pekerjanya kembali akan lebih murah jika memindahkan pekerjaannya di luar AS,
seperti Rusia dan Cina. Di Bangalore, India,
GeneraI-Electricrrrezrginvestasikan lebih dari 8 juta dolar untuk membuat pusat
penelitiannya yang terbesar di luar AS. Para manajer menghadapi tantangan yang
serius tantangan meningkat dari asosiasi yang terbuka dengan globalisasi dan
dari perbedaan kebudayaan yang signifikan.
Tekanan untuk menjadi global tedah menyebar. Para pendukung setuju bahwa,
keuntungan ekonomi dan sosial berasal dari globalisasi. Sekarang, globalisasi
telah menimbulkan tantangan karena keterbukaan yang dibutuhkan untuk bekerja.
Apakah tantangannya? Salah satunya adalah meningkatnya ancaman terorisme
melalui jaringan teroris global. Globalisasi berarti membuka perdagangan dan
meruntuhkan halangan geografis, yang memisahkan negara-negara. Saat ini membuka
berarti bahwa menjadi terbuka untuk keburukan seperti juga kebaikannya. Ekonomi
dunia telah terbukti dapat bertahan dan ada mekanisme wilayah seperti World
Trade Organization untuk membatasi dan memecahkan masalah-masalah yang
mungkin timbul. Akan tetapi, hal ini bukan hanya ini tantangan dari keterbukaan
yang harus dipersiapkan untuk dihadapi para manajer.
Kesuksesan mengelola lingkungan global saat ini akan membutuhkan
sensitivitas dan pengertian yang luar biasa. Para manajer perlu menyadari bahwa
apa yang mereka putuskan dan lakukan akan diperhatikan tidak hanya oleh rnereka
yang mungkin setuju tetapi yang paling penting oleh mereka yang mungkin tidak
setuju.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesuksesan dalam mempraktikkan manajemen
di lingkungan global memerlukan sensitivitas dan pemahaman yang luar biasa.
Para manajer dari negara manapun perlu waspada terhadap cara keputusan dan
tindakan mereka ditanggapi tidak hanya oleh pihak yang cenderung menyepakatinya
namun, lebih penting lagi oleh pihak yang mungkin tidak menyepakatinya.
B.
Saran
Sebaiknya para manajer perlu mencocokkan
gaya kepemimpinan dan pendekatan manajemen untuk mengakomodasi tanggapan yang
beragam mengenai praktik manajemen di lingkungan global. Dan mampu melakukan
dan menerapkan semuanya seefisien dan sefektif mungkin dalam rangka mearih
tujuan-tujuan paerusahaan .